Kamis, 17 Maret 2011

TUMOR OTAK



SAWITRI A/KP/VI
04.08.1911
Stikes Surya Global

                           TUMOR OTAK

A.   DEFINISI

Ø  Tumor otak adalah lesi intrakranial yang menempati ruang dalam tulang tengkorak. (Bunner&Suddarth,2002)
Ø  Tumor otak merupakan neoplasma atau proses desak ruang yang timbul di dalam rongga tengkorak, baik di dalam kompartemen supratentorial maupun infratentorial. (Satyanegara,1998)
Ø  Tumor otak adalah tumor intrakranial termasuk jenis lesi desak ruang bisa bersifat atau ganas yang tumbuh di jaringan otak. (Price, A.S,1992)

B.   KLASIFIKASI TUMOR OTAK

Ø  Menurut Brunner & Suddarth :
1.      Tumor dari pembungkus otak
Contoh : meningioma dura.
2.      Tumor yang berkembang di dalam atau di atas saraf kranial
Contoh : neuroma akustik
3.      Tumor dari dalam jarinagn otak
Contoh : glioma

Ø  Menurut S. Ari Kuswati, S. Kep. Ns :
1.      Tumor Intraaksial
Contoh : Astrositoma, Oligo dendro Glioma, Ependioma, Medula blastoma
2.      Tumor Ekstraksial
Contoh : Meningioma, Tumor Pituitory, Craniofaringioma, Nealomas, Tumor Epidermoid.



C.   ETIOLOGI

1.      Radiasi merupakan salah satu faktor untuk timbulnya tumor otak.
2.      Dari bahan industri nitrosourea ( karsinogen yang paten ), Limfoma lebih sering terdapat pada mereka yang mendapat imuno supresan, seperti pada transplantasi ginjal, sumsum tulang dan pada AIDS. ( Brunner & Suddarth, 2002)

Menurut S. Ari Kuswati, S.Kep. Ns :

1.      Riwayat trauma kepala, infeksi.
2.      Faktor genetik
Jenis meningioma, astrositoma,neurofibroma, & medulo fibroma
3.      Substansi karsinogen
Misalnya : metil cholantrone, netrosethil urea.
4.      Virus : sebagai penyebab limfoma
5.      Radiasi
Dosis sub teraupetik: dapat merangsang pertumbuhan sel mesenkim.
Radiasi terhadap durameter : pertunbuhan sel dura, sel dalam otak.
6.      Degeneratif atau pertumbuhan neoplastik : kranio faringioma.
Proses penyembuhan luka                         pertumbuhan granuloma tidak terkontrol atau pertumbuhan tanpa penutupan epitel              proses infeksi.

    
D.   PATOFISIOLOGI

Menurut www.google.co.id – patofisiologi tumor otak :
Tumor otak menyebabkan adanya gangguan neurologis, hal itu disebabkan oleh dua faktor gangguan fokal yaitu :

1.      Tumor
Perubahan suplai darah akibat tekanan yang ditimbulkan tumor yang tumbuh menyebabkan adanya nekrosis pada jaringan otak. Gangguan suplai darah arteri pada umumnya bermanifestasi sebagai kehilangan fungsi secara aktif dan mungkin dapat dikacaukan dengan gangguan cerebrovaskuler. Selain itu, tumor dapat membentuk kista yang juga dapat menekan parenkim otak sekitarnya sehingga memperberat gangguan neurologis fokal.

2.      Peningkatan Tekanan Intra Kranial
Disebabkan adanya massa dalam tengkorak, terbentuknya oedema sekitar tumor dan perubahan sirkulasi cerebrospinal, massa tersebut menyebabkan adanya selisih osmotik yang menyebabkan adanya epitaksis. Oleh sebab itu, terjadi kerusakan sirkulasi darah pada otak dan semuanya itu menimbulkan kenaikan volume intrakranial.

Menurut S.Ari Kuswati, S.Kep.Ns :

      Adanya massa atau neoplasma pada jaringan otak sendiri secara lokal dan dampak tumor secara umum. Secara lokal efeknya berupa infiltrasi, invasi, dan pengrusakan jaringan otak dan secara langsung akan menekan struktur sehingga terjadi degenerasi dan gangguan sirkulasi darah, edema,PTIK terjadi hambatan pada sirkulasi CSS.

E.   TANDA DAN GEJALA

Menurut Brunner & Suddarth
-  Berdasarkan lokasi tumor ( gejala terlokalisasi) :

1.      Lobus Frontalis
Adanya gangguan daya ingat
2.      Lobus Parietal
Hilangnya fungsi penilaian
3.      Lobus Oksipitalis
Adanya gangguan penglihatan

4.      Lobus Temporalis
Adanya gangguan pendengaran
5.      Cerebelum
Adanya oedema atau gangguan motorik.

Menurut Brunner & Suddarth
-  Tanda dan gejala lain :

1.      Nyeri kepala berat
2.      Kejang
3.      Adanya PTIK
4.      Perubahan kepribadian
5.      Gangguan Memori
6.      Gangguan alam perasaan

F.    PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1.      CT-Scan
Memberikan informasi spesifik yang menyangkut jumlah, ukuran, dan kepadatan tumor serta meluasnya edema serebral.
2.      MRI ( Magnetic Resonance Imaging )
Membantu dalam mendiagnosis tumor otak serta mendeteksi adanya tumor intrakranial.
3.      EEG (Electroencephalogram )
Mendeteksi gelombang otak abnormal pada daerah yang ditempati tumor dan dapat memungkinkan untuk mengevaluasi lobus temporal pada waktu kejang.
4.      Biopsi Stereotactik
Mendiagnosis kedudukan tumor yang dalam.
5.      Laboratorium
pemeriksaan darah dan CSS.


ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN
DENGAN TUMOR OTAK

A.   PENGKAJIAN

1.      Data Subjektif

a.       Data Klien : Nama, Umur, Jenis Kelamin, Agama, Suku Bangsa, Status Perkawinan, Pendidikan, Pekerjaan, Golongan Darah, Alamat.

b.      Data Penanggung Jawab : Nama, Umur, Jenis Kelamin, Agama, Suku Bangsa, Status Perkawinan, Pendidikan.

2.      Data Objektif

a.       Riwayat Kesehatan
¨      Keluhan utama : sakit kepala, nausea, nyeri, mempunyai masalah dengan pernafasan, aktivitas kejang, gangguan fungsi hipofisis, terjadi perubahan hormon.
¨      Riwayat kesehatan sekarang : Tumor otak
¨      Riwayat kesehatan lalu : terjadinya peningkatan edema, cerebral, dan PTIK yang berangsur-angsur terhadap otak yang mengakibatkan adanya pertumbuhan tumor pada otak.
¨      Riwayat kesehatan keluarga : keturunan

b.      Pemeriksaan Fisik

1.      Kesadaran umum, penurunan kesadaran.
2.      GCS kurang dari 15
3.      TTV (Perubahan tanda-tanda vital)


4.      Pemeriksaan Kepala
-          Bentuk kepala
-          Rambut
-          Mata : penurunan lapang pandang, penglihatan kabur
-          Hidung
-          Telinga : tinitus, penurunan pendengaran
-          Mulut
5.      Leher
6.      Thorak
-          Jantung : Bradi kardi, IPPA (Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi)
-          Paru-paru : Irama pernafasan meningkat,dispnea,disfungsi neuromuskuler.
7.      Abdomen : IAPP (Inspeksi. Auskultasi, Perkusi, Palpasi)
8.      Ektremitas
9.      Genetalia

B.   DIAGNOSA KEPERAWATAN

1.      Gangguan Perfusi jaringan cerebral b/d peningkatan tekanan intra kranial dan edema cerebri.
2.      Resiko kekurangan intake cairan b/d efek kemoterapi dan radioterapi.
3.      Resiko gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d efek kemoterapi dan radioterapi.
4.      Gangguan citra diri b/d perubahan struktur dan fungsi tubuh. ( Tarwoto, Ns, S.Kep )







C.   INTERVENSI

Rencana Tindakan
Rasional
1.      Monitor secara berkala tanda dan gejala peningkatan TIK.
§  Kaji perubahan tingkat kesadaran orientasi, memori, periksa nilai GCS.
§  Kaji tanda vital dan bandingkan dengan keadaan sebelumnya.



2.      Kaji tanda dan gejala kekurangan cairan: turgor kulit, membran mukosa, tanda vital, haus, pemeriksaan elektrolit.
3.      Kaji tanda dan gejala kekurangan nutrisi : penurunan berat badan, tanda-tanda anemia, tanda vital
4.      Kaji reaksi pasien terhadap perubahan struktur dan fungsi tubuhnya.



  • Monitor TIK sangat penting untuk mengetahui perkembangan neurology.
  • Memgetahui fungsi retikular aktivating sistem dalam batang otak. Tingkat kesadaran memberikan adanya perubahan tekanan intra kranial.

  • Menentukan adanya dehidrasi.



  • Menentukan adanya kekurangan nutrisi pasien.

  • Menentukan perubahan reaksi dan koping pasien.

µ   KOMPLIKASI

·         Edema cerebral
·         PTIK
·         Herniasi Otak
·         Hidrocephalus
·         Epilepsi atau Kejang (Wartonah, Dra, Ns.S Kep, dkk , 2007)

D.    IMPLEMENTASI

1.      Selalu memonitor secara berkala perubahan tingkat kesadaran, orientasi, memori, GCS, TTV, dan gejala PTIK.
2.      Selalu mengkaji tanda dan gejala intake maupun output cairan.
3.      Mengkaji tanda dan gejala kekurangan nutrisi.
4.      Mengkaji reaksi pasien terhadap perubahan struktur dan fungsi tubuh. ( Tarwoto, Ns.S.Kep.2007)

E.   EVALUASI

1.      Perkembangan neurologis normal atau tingkat kesadaran normal, orientasi membaik, GCS, dan TTV serta gejala PTIK sudah normal.
2.      Tanda dan gejala intake maupun output cairan sudah normal.
3.      Tanda dan gejala kekurangan nutrisi sudah membaik.
4.      Reaksi pasien terhadap perubahan struktur dan fungsi tubuh sudah membaik.
SAWITRI 04.08.1911 /AKP/IV

Tidak ada komentar:

Posting Komentar